Caisim

Brassica rapa var. chinensis

gambar Caisim

Deskripsi

Tanaman caisim (Brassica rapa var. parachinensis), juga dikenal sebagai sawi hijau atau sawi caisim, adalah sayuran daun hijau yang termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Caisim memiliki daun hijau mengkilap dengan tangkai yang tipis dan renyah. Tumbuhan ini tumbuh cepat dan bisa dipanen dalam 30-40 hari setelah tanam. Caisim mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan K, serta serat dan mineral seperti kalsium dan zat besi. Caisim sering digunakan dalam berbagai masakan Asia, termasuk tumisan, sup, dan sebagai bahan utama dalam hidangan seperti mie atau nasi goreng.

Manfaat

  • Sumber Vitamin: Caisim kaya akan vitamin A dan C yang baik untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

  • Antioksidan: Mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel.

  • Pencernaan: Serat dalam caisim membantu memperlancar sistem pencernaan dan mencegah sembelit.

  • Kesehatan Tulang: Kandungan kalsium dalam caisim berkontribusi pada kesehatan tulang dan gigi.

Informasi tanaman

Keluarga: Brassicaceae

Genus: Brassica

Estimasi waktu panen: 30-40 hari setelah tanam

Kedalaman pengolahan tanah: 10-15 cm

Pemupukan dasar: Kompos atau pupuk kandang

Jenis hama/penyakit:

  • Kutu daun

  • Ulat

  • Penyakit layu

  • Bercak daun

Kondisi terbaik:

  • Suhu ideal: 18-25°C

  • Kelembaban udara: 60-70%

  • Kelembaban tanah: Lembab tetapi tidak becek

  • Nutrisi tanah: 1000-1200 PPM (Parts Per Million)

  • Cahaya: Sinar matahari langsung 4-6 jam per hari

  • ph Tanah: 6.0-7.0

Cara penanaman

  • Persiapan benih: Rendam benih caisim dalam air selama 24 jam sebelum ditanam.

  • Penanaman: Tanam benih dengan kedalaman 0.5-1 cm di tanah yang telah diolah.

  • Jarak tanam: Beri jarak antar tanaman sekitar 10-15 cm agar pertumbuhan optimal.

  • Penyiraman awal: Siram tanah secara merata setelah menanam benih.

Cara perawatan

  • Penyiraman: Siram tanaman secara rutin, jaga agar tanah tetap lembab tetapi tidak becek.

  • Pemupukan lanjutan: Beri pupuk organik setiap 2-3 minggu sekali.

  • Pengendalian hama/penyakit: Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi hama atau penyakit, gunakan insektisida atau fungisida alami jika diperlukan.

  • Penyiangan: Lakukan penyiangan secara berkala untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

  • Pemangkasan: Pangkas daun yang sudah tua atau rusak untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.